Katakanlah, suatu hari di suatu negeri yang tidak bernama "negeri asalnya" lagi. Korupsi benar-benar tidak ada. Orang-orang mulai berbondong-bondong bangun pagi. Merasa semuanya telah menjadi makmur dan sejahtera.
"Tapi ternyata kok belum", kata seorang bapak yang namanya menggunakan kode sekian-sekian-sekian
"Iya, masih ada segelintir orang yang berkuasa" kata seorang bapak berkode yang lain
"Kita harus demo?"
"Hah, ngapain?"
Di Negari itu. Katakanlah nama negaranya rada ketimuran "Done se Yain". Korupsi hanya jadi dongeng masa lalu di sekolah kanak-kanak yang tak lagi menggunakan guru-guru di kelas. Biasanya hanya disetelkan pencahayaan 4 Dimensi. Dan guru-guru hanya tinggal melakukan rekaman dari rumah masing-masing. Ya, di rumah mereka yang atap dan lantainya sudah dipenuhi dengan kaca dan alat-alat yang sudah bisa aktif jika hanya disentuh dengan ujung-ujung jari.
"Padahal Korupsi sudah tidak ...
Aku Berkelana dalam kata dan dalam nyata. Maka, Aku Ada!