Namanya Kopi Mak'e. Warungnya sederhana. Fasilitasnya sederhana. Menu-menunya pun juga sederhana. Setiap pulang ke kampung halaman, saya pasti menyempatkan kesini. Jaraknya kurang lebih tujuh menit perjalanan motor dari rumah. "Ayo Ngopi. Aku wis ng Mak'e iki" "Oke. Otw" Warung Kopi Mak'e adalah tempat andalan kami untuk berkumpul. Kami biasa menghabiskan waktu berjam-jam disana. Membicarakan masa kini yang kelewat santai atau masa lalu yang begitu damai. "Mak. Kopi Pahit satu" Itu menu andalan yang saya pasti pesan. Kopinya serius. Dibuat dengan tangan legenda. Saya selalu berhasil menghabiskannya hingga tandas. Saya salut dengan Mak'e. Beliau tetap bertahan dengan kopi bubuk asli rumahan dari maraknya warung kopi lain yang kopi hitamnya menggunakan kopi sachetan. Mak'e pun begitu lihai meracik secangkir kopi. Meski sudah memasuki usia senja, tetap dijerangnya air. Disendoknya bubuk kopi dan gula. Lalu dipadukannya se...
Aku Berkelana dalam kata dan dalam nyata. Maka, Aku Ada!