"Apakah kita benar-benar bahagia dalam hidup? Tuang Teh atau Kopimu. Lalu bersandar sejenak. Resapi perlahan Kemenanganmu mempertahankan hidup dari jumat-jumat sebelumnya : Bertahun-tahun lamanya. Ada nafas yang masih bisa kau hembus. Ada detak yang masih bisa terasa di degup jantung. Lalu lihat sekelilingmu. Pandang yang masih bisa disaksikan mata. Ruang yang masih bisa di-sentuh-sandar-kan tubuhmu. Orang-orang yang bisa kau tegur-sapa-cinta. Dan diantara semua itu. Barangkali kau membutuhkan musik --yang oleh Saras Dewi katakan semua orang bebas beragama didalamnya. Maka putarlah lagu-lagu The Panas Dalam di album 'Merunduk'. Lihat bagaimana Pidi Baiq dkk mampu menjadi sangat kontemplatif dari lagu-lagu absurd-nakal-polos di albumnya yang lain. The Panas Dalam dengan 5 lagu di album ini bagai pengkhotbah tanpa banyak ayat. Bagai pengembara yang membuka suara terdalamnya pada hidup. Lagunya dalam tapi tidak menjerumuskan. Musiknya pun digarap dengan sungguh-sungguh. ...
Aku Berkelana dalam kata dan dalam nyata. Maka, Aku Ada!