Design by Canva Oleh: Mh Maulana Ia memiliki nama yang jarang dijumpai di antara anak-anak seumuran kami. Saya bertemu dengannya pertama kali di masa sekolah menengah. Saya cukup terkesan dengan sosoknya yang berjalan sebelum kami saling berhadapan. Bentuk wajah dan rambut ikal yang cocok, tangannya yang memegangi rokok dengan terampil, serta celana pendek dan kaosnya yang kusam tapi nampak pantas dikenakan. “Peter,” ucapnya sambil kami saling menjabat tangan. Saya lupa kota ia berasal. Namanya cukup sulit. Untuk memudahkannya, saya biasa mengingatnya dengan sebutan Peter dari Sarajevo. Kalau tidak salah nama kotanya mirip dengan itu. Toh kami juga jarang terlibat pembicaraan yang membahas nama rumit wilayah tempat kami dilahirkan masing-masing. Peter awalnya cukup membuat saya terkesan karena dia bisa memainkan alat musik yang aneh-aneh. Pernah sekali waktu Ia membawa instrumen tiup dari kulit kerang, lalu tetabuhan India yang mirip kendi bolong, serta seruling Cina yang lebih cocok u...
Aku Berkelana dalam kata dan dalam nyata. Maka, Aku Ada!