ARYA
PENANGSANG DAN MOTOR BARUNYA*
Oleh MH Maulana
Jalanan semakin sepi, arya penangsang
memarkir motor satrianya di Samping trotoar, sudah beratus kali dia mengumpat
karena tak menemukan satupun pom bensin atau penjual bensin yang buka, semuanya
bertuliskan “bensin habis”. Arya penangsang terus menuntun motornya, kebetulan
dia menanggalkan keris setan kober di Rumah, niatanya sih hanya untuk mencoba
motor baru. Ternyata, si bensin malah habis. Alhasil, kekuatan super bin
ajaibnya tidak bisa keluar. Malang sekali
Di Tengah jalan ia berpapasan dengan jaka
tarub, jaka kendil, dan jaka tingkir yang Nampak kelelahan membawa spanduk,
kertas besar, dan tongkat besar-besar. Nampaknya, mereka telah melakukan
kegiatan demo kenaikan BBM
“Habis demo dimana kang?”, sapa arya
penangsang
“Demo di alun-alun kota Demak, tadi ada
pak presiden disana”, jawab jaka kendil ketus
“Percuma saja ndil, kita kesana tadi,
dengerin presiden pidato mirip orang
lagi baca naskah skripsi, garing banget, rasa-rasanya gak mancep di Hati, sahut
jaka tarub yang tak kalah ketus
“Sudah..sudah… kita sendiri belum tentu
bisa seperti itu, jaka tingkir mencoba menengahi
“Tapi kalau sudah bertahun-tahun tetap
saja seperti itu, ya sama saja, mending kursus pidato dulu yang bener hahaha,
bantah jaka tarub
“Ya..ya.ya, ayo cepet pulang kasihan isteri-isteri kita sudah menunggu di Rumah, sudah sangat malam ini, ajak jaka kendil yang kelihatan sangat capek sekali
“Ya..ya.ya, ayo cepet pulang kasihan isteri-isteri kita sudah menunggu di Rumah, sudah sangat malam ini, ajak jaka kendil yang kelihatan sangat capek sekali
"Mari kang arya, kita duluan",
sapa para jaka-jaka tersebut
Arya penangsang terus menuntun motornya
hingga akhirnya kecapek'an dan beristirahat dibawah pohon beringin. secara
tidak sengaja dia menemukan tulisan spidol hitam di depan papan reklame sponsor
seluler:
"BBM naik, SBY turun"
Arya penangsang memang terkenal sebagai
orang intelektual, dalam hatinya ia bergumam," BBM pasti akan selalu naik,
begitupun bahan kebutuhan pokok lain, untuk apa pemuda bangsa selalu sibuk
dengan demo dan protes-protes, seharusnya mereka berpikir tentang energi
alternatif pengganti BBM, bukan malah terlalu larut dan fanatik dalam kegiatan
urak-urakan semacam itu, memang kegiatan seperti itu tidak dilarang, kegiatan
seperti itu pun bisa dikatakan sebagai media mengingatkan dan mengungkapkan
pendapat. namun, jika berlebihan dan menimbulkan kerusakan, ya.. lebih baik gak
usah. tapi, semua ini pun tidak terlepas dari ulah para tikus berdasi, dan para
kadal yang menerima suap. hmm.. aku rindu indonesiaku yang dulu, yang damai,
yang indah, yang adil...
Malam yang pekat, dengan kicauan gagak
rimang mengantarkan arya penangsang dalam pangkuan tidur sang purnama, sunyi,
mencekam, hanya angin yang berhembus
................................................................................................................................
Sentuhan hangat mentari membangunkan arya
penangsang dari rengkuh tidurnya, alangkah terkejutnya kala dia mendapati
motornya tidak ada. namun, didapatinya ada sepucuk surat disana yang tertulis
"Bapak yang budiman, tolong dilihat
rambu disamping pohon, DILARANG PARKIR di SEPANJANG JALAN ini, datang ke Kantor
saya, ayo kita berdamai"
Arya penangsang menggaruk-garuk
kepalanya, kemudian pingsan
"glubrak"
Jombang, 4-4-2012
Comments
Post a Comment