Skip to main content

Posts

Showing posts from November, 2015

SUDAHLAH : Semacam Satire

Kan sudah berkali-kali aku katakan, berjuang itu tidak enak. Kamu sih tidak gampang percaya. Lebih enak itu melakukan yang pasti-pasti saja. Perjuanganmu itu butuh waktu lama, keburu kamu tua dan hasilmu pun tak seberapa. Kamu kok ngeyel sih, mau nulis puisi perjuangan atau cerpen perlawanan. Percuma! Lebih asik nulis puisi percintaan lalu cerpen perkelaminan sambil asik-asik di kamar dan tiduran. Ah, apalagi buat nyenengin pacar dan balikan sama mantan. Kalau yang ditulis soal rakyat terus isinya cuma kemiskinan dan kemelaratan. Buat apa! Toh keadaan memang begini adanya. Atau kamu mau belajar membaur dengan masyarakat. Halah, buat apa. Lebih nikmat tidur dan ikut seminar motivasi penambah harta. Pokoknya kita fokus cari duit yang banyak saja. Masyarakat nanti pasti akan ikut kamu kalau kamu punya banyak duit dan membagi-bagikannya. Apa? Kamu mau golput? Haha. Basi. Ayo memilih saja. Toh kamu nanti akan dikasih posisi yang enak dan duit yang bisa membuatmu tidur nyenyak. Memang

PROSA JALANAN : JOGJA - JEMBER

Buat kamu, Dik 1. SESAMPAINYA DI SOLO. Pagi masih belum sungguh, Dik. Kau sedang apa. Shalat subuh atau masih tidur menggenggam bukumu yang sudah lusuh, Ya, itu buku yang tak pernah kau baca. Tapi kau selalu membawanya kemana-mana. Barangkali buku yang nampak biasa itu begitu membuatmu bisa berbahagia. Terminal masih sepi, Dik. Aku memandangi setiap yang terlihat dari dalam kaca. Barangkali kudapati kekasih yang sedang sendiri dan menunggu, hampir sama dengan kita, ya, kita yang bersama dan kita yang saling menunggu. Tapi bukankah semuanya saling menunggu. Menunggu untuk berpisah dan bersandar lelah. Atau kamu mungkin sedang terjaga, Dik. Lalu Tak kamu sentuh sama sekali handphone atau smartphone pemalas itu. Dan kamu melangkah keluar rumah. Sekadar menghirup haru embun yang basah dan sisa hujan diatas tanah. Wajahmu memerah. Kamu begitu bersuka cita. Dan semua itu kurasakan di lengang jalanan kota surakarta. Jangan lupa berhati-hati atas apa saja yang membuatmu bahagia. Sol

SELAMAT JALAN, SI HITAM

Saya terakhir melihatnya pagi itu (5/6). Dia sedang tiduran dan bermain santai di sepeda motor yang akan saya gunakan untuk mencari sarapan. Tapi waktu selalu lebih pamungkas dari apa yang bisa diperkirakan manusia. Siang itu juga kau meninggalkan dunia ini, Si Hitam. Ya. Meninggalkan dunia ini untuk selamanya. Pada mulanya, Saya punya ketakutan yang tidak biasa pada Anjing. Mungkin semacam Cynophobia . Itulah mungkin yang membuat saya mempunyai ketakutan untuk berjalan kaki di daerah kompleks perumahan atau tempat-tempat yang banyak anjingnya di Jogja. Saya selalu tidak tahan untuk lari saat mendengar gonggongan anjing, apalagi yang tidak ditali. Saya selalu membayangkan anjing itu akan mengejar saya, menggigit saya, mencabik-cabik saya, hingga akhirnya saya berubah menjadi Zombie. Oh Tidak! Beberapa kenangan buruk tentang anjing pun pernah hinggap dalam kehidupan saya. Padahal –dalam catatan sejarah saya- dulu semasa sekolah dasar saya punya keakraban dengan anjing di s