Skip to main content

Posts

Showing posts from May, 2014

SEKILAS TENTANG KEBENARAN : UMUMNYA ATAU BAGAIMANA MESTINYA

Kebenaran adalah semacam kekeliruan yang tanpanya, kita tidak bisa hidup (F. Neitschze)             Kebenaran itu relatif, doktrin semacam ini mengakar pada beberapa orang yang membenarkan kebenaran menurut pandangannya. tak terkecuali kesalahan yang akhirnya dibenarkan dan diimani bersama-sama. Apakah hal semacam ini salah? oh, belum tentu. karena kita semestinya mempertanyakan kembali, apakah kebenaran itu memang benar-benar relatif?             karena Kebenaran, orang-orang berteriak menyuarakannya, menyerang yang dianggap salah, dan membunuh orang-orang yang tidak berada didalamnya. sungguh mulia sekali kebenaran seperti ini. bukankah begitu?             Kita mungkin selalu punya konsepsi tentang kebenaran. atau semacam hal yang kita benarkan. mungkin juga semua yang kita lakukan memang sepatutnya kita benarkan, karena kebenaran itu relatif. jadi tidak ada yang salah, oh, sungguh indah sekali hidup. menjalankan kebenaran tiap waktu. tak perlu khawatir kalau berbuat ke

BELAJAR RELASI DARI EPISODE SPONGEBOB DAN SPATULA

"Hanya ada satu spatula tuan krab,   dan kini aku mengkhianatinya seperti orang bodoh   karena spatula dinilai dari tindakannya, bukan dari bentuk atau parasnya.   Semua yang berkilau itu belum tentu emas." (spongebob)   kiranya setiap manusia hidup selalu punya keintiman pada suatu hal tertentu. Dimana keintiman disini merupakan suatu relasi khusus -terlebih istimewa- terkadang malah berlebihan pada suatu objek. Hal ini tentu bisa manusia, benda, bahkan binatang sekalipun.   Hal inilah yang dialami spongebob ketika mengalami insiden patahnya gagang spatula. Karena spatula menjadi benda vital ketika dia bekerja memasak kraby patty di krusty krab. Selain itu, rangkaian cerita yang dilewati spongebob dan spatula tidaklah singkat. Susah Senang, panas hujan, bergantinya musim. Telah menjadi kenangan yang tertata rapi dalam ingatan si spongebob. Barangkali benar, tidak ada harga yang sanggup membayar dari sebuah kenangan.   Neitschze mengatakan Manusia dan po
MASALAH EKONOMI GANG GENJAH DALAM PERSPEKTIF SILOGISME LOGIKA* A. MASALAH MASYARAKAT Permasalahan sosial di masyarakat tersebut khususnya yang berada di gang genjah banyak sekali yang berkaitan dengan kampus Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta. Hal tersebut di karenakan lokasinya yang tidak begitu jauh dengan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga. Gang genjah tepat berada di sebelah selatan kampus Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga. Sehingga masyarakat di gang genjah sering merasa resah ataupun terganggu dengan kebisingan suara yang ada di kampus Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga ketika ada suatu acara tertentu. Terlebih apalagi kebisingan suara itu berlangsung hingga larut malam. Tetapi tidak hanya itu saja, permasalahan sosial juga ditimbulkan karena pihak kampus selaku lembaga pendidikan besar kurang mempunyai keakraban ataupun kepedulian dengan masyarakat sekitar khususnya yang berada di gang genjah tersebut. Kesenjangan dan tidak kepedulian anta
KEPADA ELIKA TENTANG MBAH WARNI DAN MBAH NGADIYO Elika, surat perahu telah berlayar. tanpa tulisan. hanya kerinduan mengiris pada tiap baris, juga cerita yang kau mungkin selalu menunggunya. seperti biasanya -pengantar tidurmu-  pada suatu hari. jejak menapak singgah. kenangan pun tertanam. desa kiringan, dibelahan kota berpantai kesedihan dan perpisahan. aku berjumpa mbah warni. suaranya masih menggema. nyanyi tua bergenggam cita. menusuk ingatan sebelum pisah tiba. dia lah peramu alam. membuat jamu pembebasan dalam aksara batuan renta. kokoh tegak menapak dharma. membunuh rumit hidup dalam olahan sederhana. ah, kau mesti mencoba jamunya, elika. lalu jika kau bertanya untuk apa?, tentu kujawab, untuk apa kau tak segera mencobanya dengan berhenti bertanya? namun aku belajar, mbah warni tak perlu negara. hanya desa. hanya sekecil apa kita bisa menikmatinya. juga mbah ngadiyo, tawa bijak. senyum tua. ketenangannya berkawan usia. ah... tanpa curiga. mereka -yang mungkin kau anggap p
MEMBACA TAMAN BUNGKUL Menyikapi taman bungkul yang rusak di Surabaya, tidak bisa dilepaskan dari kajian filsafat antroposentrisme dan materialisme. dimana ketika semua hal berpusat pada manusia dan kebutuhannya (apalagi gratis) selalu berimbas pada lingkungannya. alam -sekali lagi- menjadi sasaran. tanaman yang rusak selain berimbas pada kerugian milyaran juga -yang terpenting- menghancurkan penghijauan taman sebagai paru-paru kota. terlebih untuk rekonstruksi membutuhkan waktu yang relatif tidak singkat. Arne Naess filsuf Norwegia, menuntut suatu perubahan dimana etika tidak hanya terfokus pada manusia, tetapi kepada seluruh makhluk hidup dan lingkungannya. sebagai gerakan yang nyata agar tercipta suatu kehidupan yang selaras antara makhluk hidup dan alam. Gerakan nyata ini berpengaruh terhadap cara pandang, tingkah laku, dan gaya hidup banyak orang. meskipun protagoras tetap menetapkan manusia sebagai ukuran segala sesuatu, ketidakpeduliannya dengan alam tentu adalah hal yang ber