Skip to main content
MASALAH EKONOMI GANG GENJAH DALAM PERSPEKTIF SILOGISME LOGIKA*

A. MASALAH MASYARAKAT
Permasalahan sosial di masyarakat tersebut khususnya yang berada di gang genjah banyak sekali yang berkaitan dengan kampus Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta. Hal tersebut di karenakan lokasinya yang tidak begitu jauh dengan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga. Gang genjah tepat berada di sebelah selatan kampus Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga. Sehingga masyarakat di gang genjah sering merasa resah ataupun terganggu dengan kebisingan suara yang ada di kampus Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga ketika ada suatu acara tertentu. Terlebih apalagi kebisingan suara itu berlangsung hingga larut malam. Tetapi tidak hanya itu saja, permasalahan sosial juga ditimbulkan karena pihak kampus selaku lembaga pendidikan besar kurang mempunyai keakraban ataupun kepedulian dengan masyarakat sekitar khususnya yang berada di gang genjah tersebut. Kesenjangan dan tidak kepedulian antar warga masyarakat sekitar kampus Universitas Islam Negeri dengan warga masyarakat kampus Universitas Islam Negeri begitu mencolok.fenomena seperti ini di perkirakan terjadi karena adanya pergantian rektor Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga yang sebelumnya di pegang atau dijabat oleh Bapak Amin Nasution dan kemudian sekarang di pegang atau dijabat oleh Bapak Musya Asy’arie.
Terlepas dari itu, masyarakat gang genjah dalam pola kehidupan beragama dan berbudaya masih terhitung baik. Warganya tetap menjunjung toleransi yang tinggi terhadap umat beragama. Kebudayaan setempat sebagai kearifan lokal pun masih dilestarikan dengan baik, seperti kegiatan tahlilan, sekatenan, dan lain-lain.
 Kesenjangan sosial dan kurang kepedulian pihak kampus terhadap masyarakat lingkungan sekitar kampus, khususnya dengan masyarakat yang bertempat tinggal di gang genjah ini juga dapat menjadi salah satu faktor ataupun dampak permasalahan perekonomian pada masyarakat yang bertempat tinggal di gang genjah. Hal tersebut juga terjadi, karena dimana masyarakat yang bertempat tinggal di gang genjah pada mulanya bisa menjajakan makanan ataupun jajanan itu ramai di kunjungi oleh mahasiswa maupun mahasiswi kampus Universitas Islam Negeri dan akhirnya dengan adanya pergantian rektor, membuat warung warung yang berada di lingkungan sekitar kampus khususnya yang berada di gang genjah menjadi sepi pengunjung, hal tersebut di karenakan dengan adanya kebijakan rektor baru yang meyatakan bawasanya memperbolehkan penjual makanan atapun jajanan bebas masuk ke kampus Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga. Sehingga dengan adanya kebijakan baru tersebut, banyak sekali para pedagang kaki lima yang berasal dari luar masyarakat sekitar kampus masuk untuk berdagang di kawasan ataupun di lingkungan Universitas Islam Negeri, khususnya yang berada di kampus timur. Padahal sebelum adanya pergantian rektor lama ke rektor yang baru tidak ada satupun penjual makanan ataupun jajanan yang bisa masuk di kawasan ataupun di lingkungan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga untuk berdagang, selain yang berada di kantin fakultas masing masing. Sehingga dengan adanya kebijakan rektor lama tersebut dapat membuat warga kampus Universitas Islam Negeri dan masyarakat lingkungan sekitar kampus Universitas Islam Negeri dapat menjadi akrab dan dapat membaur menjadi satu.
Salah satu faktor penyebab permasalahan sosial dan ekonomi ini disebabkan karena kurangnya komunikasi diantara berbagai pihak khususnya pihak kampus Universitas Islam Negeri dan masyarakat yang berada di lingkungan kampus tersebut. Pasalnya, antara pihak kampus dan masyarakat yang berada di lingkungan kampus  khususnya yang bertempat tinggal di gang genjah, terlihat begitu saja membiarkan permasalahan ini menjadi belarut larut. Meskipun pernah suatu kali ada salah satu tokoh masyarakat yang bertempat tinggal di lingkungan kampus mengirim surat kaleng dan ditujukan kepada pihak kampus, namun surat tersebut tidak kunjung mendapat tanggapan ataupun respon dari pihak kampus. Sehingga masyarakat akhirnya hanya bisa berharap suatu saat ada pihak kampus yang dapat menemui ataupun mengajak diskusi dengan masyarakat sekitar yang bertempat tinggal di lingkungan kampus khususnya masyarakat yang berada di gang genjah untuk berdiskusi mencari solusi yang terbaik untuk memecahkan masalah sosial maupun ekonomi tersebut sehingga dapat terjalin hubungan yang baik antara masyarakat sekitar lingkungan kampus dan juga pihak kampus ataupun semua mahasiswa yang berada di lingkungan kampus.
Kemudian bapak Untung Wahyono salah satu warga masyarakat yang bertempat tinggal di gang genjah dan juga sekaligus berperan sebagai ketua RW di gang genjah, mempunyai suatu peran utama dalam lingkup sosial masyarakatnya. peran tersebut salah satunya yaitu mensejahterakan masyarakatnya. “sebenarnya kalau berbicara panjang lebar banyak sekali permasalahan yang mengganggu ketentraman masyarakat, seperti kasus tawuran warga yang terjadi dua kali dalam dua bulan terakhir ini, itupun sempat membuat permasalahn yang diurusi semakin bertambah”. Tutur bapak Untung Wahyono ketika kami berkunjung kerumahnya untuk melakukan wawancara.
Sedangkan apabila kita membicarakan tentang suatu masalah tanggung jawab, hal tersebut  adalah tanggung jawab kita bersama. Pasalnya juga tidak akan efektif apabila kita atau salah satu pihak membiarkan permasalahan ini terjadi berlarut larut, apalagi hanya menjadi suatu pembicaraan saja.
Maka untuk mengatasi masalah yang berada di lingkungan sekitar kampus Universitas Islam Negeri khususnya masalah sosial yang berada di gang genjah tersebut, diperlukan kesadaran diri dari semua pihak yang bersangkutan. Masyarakat yang bertempat tinggal di sekitar kampus Universitas Islam Negeri tersebut juga banyak yang berharap ada  Mahasiswa mahasiswi yang terlibat atapun mampu berinteraksi dengan masyarakat yang bertempat tinggal di sekitar kampus khususnya yang bertempat tinggal di gang genjah, bisa menjadi penyambung lidah rakyat ataupun bisa menyampaikan pendapat masyarakat kepada pihak kampus. Sehingga dengan adanya interaksi antara masyarakat yang bertempat tinggal di sekitar kampus dengan mahasiswa yang berada di kampus tersebut, ada salah satu cara untuk meminimalisir permasalahan sosial tersebut, dari pada tidak ada perubahan sama sekali. 

B. JENIS MASALAH
Di Indonesia terdapat banyak permasalahan Sosial, Ekonomi, Budaya maupun Politik. Permasalahan tersebut tidak hanya terdapat diperkotaan perkotaan besar, namun permasalahan tersebut juga muncul di daerah pedesaan, sebagai contohnya di daerah gang genjah yang berada di jalan papringan, catur tunggal, Depok, Sleman. Dengan adanya permasalahan di daerah tersebut, kelompok kami mendapat tugas untuk mencoba  melakukan survei ataupun wawancara kepada salah satu lembaga  masyarakat yang bertempat tinggal di daerah tersebut, kemudian kelompok kami memutuskan untuk memilih Bapak Untung wahyono yang berperan sebagai ketua RW di daerah tersebut. Bapak Untung wahyono yang juga lulusan APMD (Akademi Pembangunan Masyarakat Desa) memaparkan banyak hal kepada kami mengenai berbagai permasalahan yang terdapat di gang genjah tersebut yang dianggap begitu kompleks. Permasalahan tersebut diantaranya masalah sosial, ekonomi, dan juga politik. Namun permasalahan masyarakat yang lebih dominan yang terdapat di gang genjah tersebut adalah masalah sosial.
Saat kami akan melakukan wawancara di lingkungan gang genjah, kami memutuskan untuk mewawancarai bapak Untung Wahyono yang kebetulan menjabat sebagai ketua RW di gang genjah. Dalam wawancara tersebut, kami menanyakan banyak hal tentang permasalahan permasalahan yang terjadi di gang genjah tersebut, mulai dari masalah sosial, ekonomi, budaya maupun politik.
Bapak Untung selaku nara sumber kami, memberi respon ataupun tanggapan yang sangat positif. Beliau dengan senang hati menceritakan berbagai hal ataupun permasalahan yang terjadi di gang genjah. Beliau tanpa sungkan juga memberi tahu apa saja masalah masalah yang menjadi kendala. Mulai dari masalah ekonomi politik budaya dan sosial yang terjadi di gang genjah, kerukunan antar warga satu sama lain, dan interaksi sosial antar warga didalam kampung.
Kita mulai dari masalah perekonomian pada masyarakat yang tinggal di gang genjah. Di mana yang pada mulanya masyarakat di gang genjah bissa menjajakan makanan dan jajanan itu ramai kemudian menjadi sedikit bekurang dengan adanya bnyak penjual makanan yang bebas masuk ke kampus Universitas Islam Negri Sunan Kalijaga Yogyakarta khususnya yang berada di kampus timur. Padahal sebelum adanya pergantian rektor tidak ada satupun penjual makanan ataupun minuman yang bisa masuk di kawasan Universitas Islam Negri Sunan Kalijaga Yogyakarta selain kantin. Sehingga dengan adanya kebijakan tersebut wargakampus dan masyarakat lingkungan sekitar dapat akrab membaur menjadi satu.
Penyebab permasalahan ekonomi ini disebabkan karena kurangnya komunikasi diantara pihak kampus dan masyarakat yang berada di lingkungan kampus. Pasalnya, antara pihak kampus dan masyarakat terlihat begitu saja membiarkan permasalahan ini terjadi belarut larut. Meskipun pernah suatu kali salah satu tokoh masyarakat yang berada di lingkungan kampus mengirim surat kepada pihak kampus, namun suraat tesebut tak kunjung mendapat tanggaapan ataupun respon dari pihak kampus. Sehingga masyarakat akhirnya hanya bisa berharap suatu waktu pihak kampus dapat menemui ataupun mengajak diskusi dengan masyarakat sekitar khususnya masyarakat yang berada di gang genjah untuk mencari solusi yang terbaik untuk masyarakat sekitar dan juga pihak kampus. Hala tersebut terjadi di saat rector universitas sunan kali jaga berganti, dulu tidak seperti ini di sebelum rector dig anti dengan yang sekarang.
Sekarang kami akan membahas tetang masalah politik di gang genjah, disini masalah politiknya seperti pemilihan ketua RT dan ketua RW atau saat pemilu terjadi tetapi masalah politik disini tidak begitu rumit atau begitu bermasalah bagi masyarakat sekitar atau yang berada di gang genjah  seperti contoh saat pemilihan RT maupu RW yang berada di gang genjah masyarakat antusias dan memberikan pilihan nya untuk memipin menjadi ketua RT dan RW dan para calon pemimpin bermain politik dengan bersih tanpa ada uang di balik politik dan bagi calon pemimpin RT dan RW yang mengalami kekalah juga menerima kekalahan itu dengan bijak tanpa ada pertikayan anatar warga maupun para calon pemimpin RT dan RW
Ada juga masalah budaya yang ada di gang genjah masalah budaya hapir berkaitan dengan masalah social disini masalah budaya yang terjadi yaitu tatatertib mahasiswa banyak mahasiswa yang tidak mematuhi peraturan yang ada di gang genjah
Masalah yang terjadi pada daerah gang genjah yaitu tatatertib yang ada di daerah tersebut , mengapa tatatertib ? jadi di gang genjah adalah daerah kos kos atau ruma singgah bagi para mahasiswa yang kuliah di universitas islam negeri sunan kali jaga atau kuliah di tepat kuliah yang terdekat dengan gan genjah. Maslah tatatertib yang di alami yaitu sebagian mahasiswa atau mahasiswi yang menetap di daerah gang genjah kurang akrab dengan masyarakat tersebut atau ramah terhadap masyrakat tersebut jadi kurang sosialisasi antara masyarakat dan mahasiswa yang menetap digang genjah.dan banyak sebagian mahasiswa yang mebuat masyarakat resah seperti motor yang mempunyaiin kenapot berisik dan menggagu masyarakat yang sedang istirahat dan masalah kesopanan yang kurang di pahaami oleh mahasiswa, masalah kesopanan itu bisa di maklumin oleh masyarakat sekitar, di karenakan masyarakat mengerti bahwa mahasiswa yang menetap di daerah tersebut berasal dari daerah yang berbeda beda dan sifat yang berbeda beda jadi mereka memaklumi sifat mahasiswa yang seperti tidak sopan tesebut tapi mahasiswa juga harus mengerti dan kalo bisa mahasiswa mengikutin kesopanan di daerah gang genjah karena masyarakat sudah tidak tenang denagn sifat tersebut walaupun ada juga yang sopan di daerah tersebut dan ada masalah tanggung jawab yang terjadi di gang genjah Dalam hal tanggu jawab dari mahasiswa dari kebersihan ligkungan atau keamanan cukup baik walaupu sedikit masalah yang berkaitan dengan hal tanggung jawab, seperti berbagai contoh yaitu masalah tanggu jawab kebersihan di daerah gang genjah ya cukup bersih walaupun ada juga yang kotor tapi itu hal yang kotor itu bisa di atasi karena factor ujan jadi saat hujan melanda sampah berserakan, masalah tanggu jawab mahasiswa dengan masayarakat yaitu masalah kesopanan saja.
Tidak hanya itu, ketika membicarakan tentang permasalahan permasalahan yang terjadi di gang genjah, bapak Untung juga menekankan pada masalah sosial yang terjadi di dalam masyarakat gang genjah tersebut. Karena masalah sosial yang terjadi di gang genjah tidak bisa lepas dengan keberadaan kampus Universitas Islam Negri Sunan Kalijaga Yogyakarta yang jaraknya kurang dari 1 KM.  Sehingga masalah sosial yang terjadi di gang genjah tidak bisa di biarkan berlarut larut. Perlu adanya langkah efektif untuk meminimalisir permasalahan tersebut.
Permasalahan sosial yang utama adalah keresahan masyarakat terhadap kebisingan suara yang bersumber dari kampus dan kesenggangan hubungan antara masyarakat sekitar kampus dan pihak kampus Universitas Islam Negri Sunan Kalijaga Yogyakarta. Sebelumnya memang tidak ada permasalahan seperti itu, permasaalahan tersebut muncul karena adanya pergantian rektor yang lama yaitu bapak Amin Nasution dengan rektor yang baru yaitu bapak Musa Asy’ariy.
Kemudian lembaga masyarakat mempunyai usulan untuk memindahkan keramaian ataupun kebisingan suara itu di letakkan di kampus barat yang posisinya jauh dari pemukiman yang padat penduduk, namun mengingat dan belajar dari pengalaman yang sebelumnya, dengan adanya salah satu tokoh masyarakat yang pernah mengirim surat untuk pihak kampus dan tidak mendapat respon ataupun tanggapan, seakan akan pihak masyarakat pun sudah berkurang untuk menaruh kepercayaan kepada pihak kampus.


C. KESIMPULAN
            Masyarakat gang genjah mempunyai permasalahan masyarakat dalam konteks sosial, ekonomi, dan lain-lain. Permasalahan ini telah lama berlangsung. Permasalahan yang utama adalah yang berkaitan dengan kampus UIN Sunan Kalijaga. Hal ini diperkirakan dimulai sejak pergantian rektor dari pak amin nasution ke rektor pak musa asy’arie.
            Permasalahan sosial yang terjadi dari hasil wawancara dengan lembaga desa –ketua RW- adalah terganggunya masyarakat dengan kebisingan suara yang disebabkan dari kampus UIN Sunan kalijaga. Kebisingan suara ini berlangsung sampai tengah malam, yang tentunya sangat mengganggu ketentraman masyarakat. Yang menjadi pemandangan miris adalah suasana seperti ini berlangsung berlarut-larut dan hanya menjadi pembiaran saja.
            Masyarakat gang genjah pasti tidak menginginkan hal ini berlangsung terus menerus. Tentunya masyarakat gang genjah membutuhkan solusi-solusi untuk mengatasi permasalahan sosial yang terjadi. Paling tidak permasalahan sosial ini harus bisa diminimalisir  .
            Solusi-solusi harus segera dirumuskan. Karena hal ini pula yang begitu diharapkan masyarakat. Terbangunnya komunikasi adalah solusi untuk mengatasi permasalahan sosial. Komunikasi ini tentunya melibatkan pihak kampus UIN Sunan kalijaga. Hal ini bisa dilakukan dengan musyawarah atau dalam forum diskusi. Komunikasi yang lancar dan tepat tentunya sangat membantu untuk mengatasi permasalahan sosial tersebut. Dimana dari saling berkomunikasi, akan dihasilkan gagasan atau jalan keluar yang nantinya menjadi solusi atas permasalahan sosial yang terjadi berlarut-larut.
            Komunikasi yang baik akan menghasilkan jalan keluar yang baik. Karena dari komunikasi yang baik akan dihasilkan solusi-solusi yang baik pula. Kemudian kegiatan untuk saling berkomunikasi ini harus dilaksanakan secepatnya agar tidak menjadi wacana atau rencana dalam pikiran saja. Dari hasil komunikasi yang baik dan tepat tentunya akan lahir kebijakan-kebijakan yang bernilai mensejahterakan sosial.
            Jadi, terbangunnya komunikasi adalah suatu hal yang harus dilakukan oleh masyarakat gang genjah. Wakil masyarakat harus menemui salah satu pihak kampus untuk menyampaikan aspirasi yang mewakili keinginan seluruh masyarakat gang genjah. Kemudian dinegosiasikan waktu bertemu untuk membicarakan pemecahan atas kasus permasalahan sosial yang terjadi. Contoh dalam wacana komunikasi nanti adalah pemindahan keramaian suara dari kampus timur ke kampus barat atau juga bisa dipindah dalam ruang kampus yang tidak menimbulkan kebisingan di lingkungan masyarakat.
            Pihak kampus pun akhirnya dapat merumuskan kebijakan baru yang berdampak positif untuk masyarakat gang genjah juga untuk pihak kampus sendiri, dari komunikasi yang baik oleh pihak yang terlibat. Kemudian juga dapat diketahui kebijakan-kebijakan mana yang perlu diperbaiki. Evaluasi pun akhirnya dilakukan oleh pihak kampus dan juga masyarakat, sejauh menilai kebijakan yang ternyata merugikan pihak lain.

            Waktu pun menjadi acuan untuk segala hal yang akan dilaksanakan. Karena selama ini banyak gagasan atau solusi yang konstruksif justru menjadi wacana saja tanpa tindakan, karena terlalu menunda-nunda waktu dan tidak langsung diterapkan dalam tindakan. Masyarakat gang genjah harus segera menentukan waktu yang tepat untuk menemui pihak kampus dan juga merumuskan gagasan-gagasan yang membangun dan bisa menyelesaikan segala permasalahan sosial tersebut.
            Pihak kampus pun diharapkan mau membuka diri dari aspirasi yang disampaikan masyarakat. Tidak hanya menjadi rencana yang tidak segera diterapkan dalam aksi kebijakan. Jika memang gagasan itu tidak terwujud, paling tidak ada alternatif-alternatif yang kemudian bisa disepakati bersama oleh pihak kampus dan masyarakat gang genjah.
            Dari semua hal tersebut diharapkan kesenjangan sosial antara pihak kampus dan masyarakat semakin terkikis. Belajar dari masa kepemimpinan rektor pak amin nasution dimana pihak kampus bisa begitu akrab dengan masyarakat. Komunikasi yang baik tentunya menjadi solusi utama untuk mencapai keterbukaan dan keakraban antara pihak kampus dan masyarakat gang genjah. Sehingga antara kampus dan masyarakat tidak seperti suatu bangunan yang saling berdiri sendiri, tanpa memerhatikan yang lain.
           

*dibuat dalam kerja kelompok dalam tugas logika jurusan

Comments

Popular posts from this blog

'Menikah itu Biasa Saja'

/1/. Saya sepertinya akan selalu memikirkan pembuka novel Anna Karenina karangan Leo Tolstoy sampai kapan pun. "Keluarga bahagia, bahagia dengan cara yang sama. Keluarga tidak bahagia, tidak bahagia dengan caranya masing-masing," tulisnya. Dan saya menikah. Mengucap janji di hadapan penghulu, orang tua, saksi, hadirin yang datang, dan tentu saja pacar saya yang menjadi istri saya: Yeni Mutiara. Mungkin aneh. Tapi saya berharap ini biasa saja. Seperti menggubah lagu Efek Rumah Kaca yang dimuat dalam album debut eponimnnya. Ketika rindu, menggebu gebu, kita menunggu Jatuh cinta itu biasa saja. /2/. Saya masih mengingatnya. Tertanggal 4 Maret. Pagi tiba ketika kapal laut mengangkat sauh di selat sunda. Itu kali pertama Abah, Ibuk, Adek, dan Budhe mengalaminya. Kami duduk di ruang terbuka. Mengamati gugusan pulau kecil dengan pepohonan kelapa yang berjejer, seperti lanskap di buku gambar anak-anak. Sesekali kami minum kopi, memakan cemilan, dan meresapi udara se

Kau, Cahaya

Di hadapan pintu kebahagiaan. Kesedihan menyeruak, membawa pedih, menggigilkan tubuh waktu sebelum keberangkatan. Segala yang bernyawa, berujung tiada. Pada keheningan itu, sebelum maut. Nama umat yang kau sebut Seorang penyair melagukannya. Sebatang pohon kurma menangis, tatkala kau pergi. Air matanya luruh melebur embun shubuh. Kesejukan pagi itu, angin yang berhembus di sekitarnya, dan tangis yang belum berhenti, seperti pertanda perasaan kehilangan, yang akan selamanya. Tapi mengapa nama umat yang kau sebut, bukan sorga, juga bukan Tuhan yang menciptakan semuanya, saat kematian itu tiba?  Kau manusia. Mengembala. Berniaga. Bersedih dan bercanda. Dan di hatimu, terbuat dari apa relung sanubari itu, begitu hidup, begitu luasnya. Begitu jernih, menarik semuanya.  Kau yang penuh cinta.  Cahayamu terbit dari kegelapan suatu masa. Pendarnya membuat orang-orang menghampirimu. Bahkan di hari lahirmu, orang yang kelak sangat membencimu, pernah begitu bahagia. Ia haru, ia merdeka

Selamat Ulang Tahun, Istriku

Beberapa puisi ini untukmu.   /1/. Pohon-pohon meranggas di sekujur tubuhnya,  usia dan waktu  berkejaran.  pernah kita memandanginya  di sana-sini  menghitung hari-hari  yang ditinggalkan hujan.  kita terus saja berbicara  menginginkan suatu hari  hanya angin, dingin,  dan luasnya cakrawala.    kau sandarkan kepalamu  di pundakku  tangan kita berpegangan.  Rasanya seperti  menggenggam erat seluruh isi dunia ini.    /2/. Cat yang belum kering  wangi ini akan selalu kuingat  dengan cara terbaik  yang kumiliki.    saat itu, dinding kusam  tubuhnya mengelupas  oleh lupa  dan terabaikan.    kita mengingat suasana  yang kita inginkan  sebelum bulan berganti  dengan penyesalan.    kuas menyapu sekeliling  menghapus kesedihan,  dan dendam  di balik pintu.    perlahan, udara baru  masuk dari ruang tamu  untuk tinggal  dan menetap.    dunia ini bukan ruang tunggu kita memang sengaja diundang  untuk berbahagia.   /3/. Kacamata di atas meja    seringkali aku menemukannya