KERETA SORE
di stasiun dua ribu kenangan. tiga ribu khayalan
kita pun menambahnya
"sebentar lagi kereta berangkat"
bukan menuju senja
karena dia sudah masuk khayalan yang ke-seribu sembilan ratus
juga bukan membeku di salju
karena itu termasuk oplosan dari kenangan dan khayalan biru
hanya melaju seperti biasa
melintas kota
"kereta berhenti"
aku hanya berjanji dalam hati
kelak akan menuliskanmu dalam puisi
"seperti seharusnya"
kutangkap erat gambarmu
dengan background sawah yang biasa
juga iringan roda melindas rel
"aku berhasil mencurinya"
kau tak pernah tahu
dan jangan pernah tahu
karena,
kini potretmu
di kereta sore yang melaju ke kotamu
akan selalu kutulis dalam puisi
ingin selalu kubunuh dalam sepi
Jogja, 2014
di stasiun dua ribu kenangan. tiga ribu khayalan
kita pun menambahnya
"sebentar lagi kereta berangkat"
bukan menuju senja
karena dia sudah masuk khayalan yang ke-seribu sembilan ratus
juga bukan membeku di salju
karena itu termasuk oplosan dari kenangan dan khayalan biru
hanya melaju seperti biasa
melintas kota
"kereta berhenti"
aku hanya berjanji dalam hati
kelak akan menuliskanmu dalam puisi
"seperti seharusnya"
kutangkap erat gambarmu
dengan background sawah yang biasa
juga iringan roda melindas rel
"aku berhasil mencurinya"
kau tak pernah tahu
dan jangan pernah tahu
karena,
kini potretmu
di kereta sore yang melaju ke kotamu
akan selalu kutulis dalam puisi
ingin selalu kubunuh dalam sepi
Jogja, 2014
Comments
Post a Comment