; Tlatah Banjarnegara
Melihat senyummu, Dik
ada yang runtuh dari derita kehidupan
meski ingatan tentang rumah
sering mengganggu mimpimu
tapi tawamu, dik
telah gugurkan segala pedih
di usiamu yang belum penuh.
kau tanggung airmata
kemanusiaan yang luruh
O, Dik tina,
jika suatu hari
telah sanggup kuputar awan jadi salju --seperti
cita-citamu--
kan kuturunkan
tepat diatas tanganmu
sebagai darma
dari segala nyawa
yang belum sempat merupa
dalam segumpal nyata
O, Dik Tina
kini. tanah dan airmu
telah menyatu
menjadi rumah yang lebih baik
--pada suatu tempat yang dijanjikan-- untuk berpulang kelak
Banjarnegara, 2014
Comments
Post a Comment