Di hadapan pintu kebahagiaan. Kesedihan menyeruak, membawa pedih, menggigilkan tubuh waktu sebelum keberangkatan. Segala yang bernyawa, berujung tiada. Pada keheningan itu, sebelum maut. Nama umat yang kau sebut
Seorang penyair melagukannya. Sebatang pohon kurma menangis, tatkala kau pergi. Air matanya luruh melebur embun shubuh. Kesejukan pagi itu, angin yang berhembus di sekitarnya, dan tangis yang belum berhenti, seperti pertanda perasaan kehilangan, yang akan selamanya.
Tapi mengapa nama umat yang kau sebut, bukan sorga, juga bukan Tuhan yang menciptakan semuanya, saat kematian itu tiba?
Kau manusia. Mengembala. Berniaga. Bersedih dan bercanda. Dan di hatimu, terbuat dari apa relung sanubari itu, begitu hidup, begitu luasnya. Begitu jernih, menarik semuanya.
Kau yang penuh cinta.
Cahayamu terbit dari kegelapan suatu masa. Pendarnya membuat orang-orang menghampirimu. Bahkan di hari lahirmu, orang yang kelak sangat membencimu, pernah begitu bahagia. Ia haru, ia merdekakan budaknya.
Kau yang tidak bisa menulis dan membaca, menyampaikan semuanya. Kau yang sendiri. Kau yang ditinggalkan. Merangkul siapa saja, yang terpinggirkan, yang membutuhkan keadilan, tanpa beda.
Dua puluh dua tahun sebelumnya. Seorang buta telah menyaksikanmu. Membenarkanmu sebagai penerus. Menasbihkanmu sebagai yang diutus.
Kau.
Menyatukan tangan yang berbeda pada lembar kain sama. Membiarkan pemabuk duduk di sampingmu. Bermain gembira dengan cucumu. Mengharuskan semua untuk belajar, dari bayi hingga mati. Juga memerintahkan mengangkat pedang, untuk kedamaian.
Segala dan semuanya. Tertahan. Kerinduan padamu tidak mensyaratkan pertemuan.
Dan di Surau tua ini, kami menyerukan namamu. Seperti kau hadir. Kami bersedih. Kami bahagia. Kami begitu tergetar karenanya.
Bojonegoro, 19 Oktober 2021
Sands Casino | Las Vegas, NV
ReplyDeleteWelcome to our new septcasino casino located in the heart of Las Vegas, and a 5-minute walk from Sands Arena, 인카지노 Sands Arena is a luxury entertainment destination deccasino featuring